Sabtu, 18 April 2015

[015] Al Hijr Ayat 019

««•»»
Surah Al Hijr 19

وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ
««•»»
waal-ardha madadnaahaa wa-alqaynaa fiihaa rawaasiya wa-anbatnaa fiihaa min kulli syay-in mawzuunin
««•»»
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.
««•»»
And We spread out the earth, and cast in it firm mountains, and We grew in it every kind of balanced thing,
««•»»

Setelah Allah SWT menerangkan tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya di langit dan di bumi, maka dalam ayat ini Allah menerangkan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang dapat dilihat, diketahui, dirasakan dan dipikirkan oleh manusia. Di antaranya ialah: Allah menciptakan bumi seakan-akan terhampar, sehingga mudah didiami manusia, memungkinkan mereka bercocok tanam di atasnya, mudah mereka bepergian ke segala penjuru dunia mencari rezeki yang halal dan bersenang-senang.

Diciptakan Nya pula atas bumi itu jurang-jurang yang dalam, dialiri sungai-sungai yang kecil, kemudian bersatu menuju lautan luas. Diciptakan Nya pula di atas bumi itu gunung-gunung yang menjulang ke langit, dihiasi oleh aneka ragam tanaman dun tumbuh-tumbuhan yang menghijau, yang menyenangkan hati orang-orang yang memandangnya,

sebagaimana firman Allah:
وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَارًا وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan Dia lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(QS Ar Ra'ad [13]:3)

Betapa agungnya Tuhan yang menciptakan semuanya itu yang dapat dirasakan manfaat dan nikmatnya oleh manusia, tetapi kebanyakan mereka ingkar kepada Tuhan Penciptanya.

Dia telah menciptakan beraneka ragam tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan; masing-masing mempunyai ukuran dan kadar yang ditentukan.

Pohon durian yang batangnya kokoh itu serasi dengan buahnya yang besar dan berduri, batang padi serasi dan sesuai pula dengan buahnya dan bertangkai yang sesuai pula dengan tanah yang cocok tempat tumbuhnya, demikian pula tumbuh-tumbuhan yang lain diciptakan Allah SWT seimbang, serasi dan sesuai dengan iklim, keadaan daerah dan keperluan manusia atau binatang tempat ia tumbuh.

Dalam pada itu perbedaan daerah dan tanah tempat tumbuhnya suatu pohon akan menimbulkan perbedaan rasa buahnya dan perbedaan besar kecilnya. Unsur gula di dalam tebu berlainan dengan unsur gula di dalam air kelapa, berlainan manisnya dengan manis mangga dan jeruk.

Buah salak sewaktu masih berupa putik dikelilingi oleh duri-durinya yang tajam, tetapi setelah ia masak, seakan duri-duri itu menguakkan diri, sehingga mudah manusia mengambil buahnya yang telah masak yang rasanya manis itu.

Putik pepaya adalah pahit rasanya sewaktu masih kecil, sehingga manusia tidak mau mengambil dan memakannya. Semakin besar putiknya itu semakin berkurang rasa pahitnya, dan semakin dekat pula manusia kepadanya dan akhirnya setelah masak dipetik buahnya dan merupakan makanan yang disenangi.

Demikian Allah menciptakan sesuatu dengan ukuran dan kadar yang tertentu, sehingga melihat kesempurnaan ciptaan-Nya itu akan bertambah pula iman di dalam hati orang yang mau berpikir dan bertambah pula keyakinan bahwa Allah adalah Maha Sempurna.

Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya), dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
(QS Al An'am [6]:141)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami telah menghamparkan bumi) telah membuatnya terbentang (dan Kami menjadikan padanya gunung-gunung) yang kokoh dan tegak supaya jangan bergerak-gerak mengguncangkan penduduknya (dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran) yang telah ditentukan secara pasti.
««•»»
And the earth We have stretched it out, spread it flat, and cast therein firm mountains, lest it should sway beneath its inhabitants, and caused to grow therein every kind of balanced thing, [every kind of thing] known and determined.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 18][AYAT 20]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
19of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:19

[015] Al Hijr Ayat 018

««•»»
Surah Al Hijr 18

إِلّا مَنِ استَرَقَ السَّمعَ فَأَتبَعَهُ شِهابٌ مُبينٌ
««•»»
illaa mani istaraqa alssam'a fa-atba'ahu syihaabun mubiinun
««•»»
Kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.
««•»»
except someone who may eavesdrop, whereat there pursues him a manifest flame.[Or ‘meteor.’]
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menjaga langit dan perhiasannya itu dari setan yang terkutuk.

Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman:
وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ
dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka.
(QS Ash Shaaffaat [37]:7)

Dalam pada itu ada setan yang tidak mengindahkan larangan-larangan Allah, ia mencari berita yang mungkin didengarnya dari para malaikat, maka setan-setan yang demikian itu diburu oleh semburan api yang membakar, sehingga ia lari dan tidak sempat mendengar pembicaraan para malaikat itu.

Hal ini dijelaskan oleh firman Allah SWT:
لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ
setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru.
(QS Ash Shaaffaat [37]:8)

Dan firman Allah lagi:
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا , وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
"dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)"
(QS Al Jin []:8-9)

Seperti yang tersebut di atas bahwa ada beberapa ayat yang menerangkan tentang usaha-usaha setan untuk mendengarkan pembicaraan para malaikat di langit tetapi sebelum sempat ia mendengarkannya, maka ia dikejar dan dibakar oleh semburan api yang panas.

Hal ini termasuk perkara yang gaib, karena sukar diketahui dan tidak dapat dilihat oleh mata manusia dan tidak dapat pula diketahui hakikatnya, serta ada pula bukti-bukti yang dapat dijadikan dasar untuk menetapkan maksud ayat yang sebenarnya.

Karena yang menerangkan hal ini adalah Alquran dan pikiran manusia belum sampai kepadanya, maka bagi kaum Muslimin wajib mengimaninya, dan percaya bahwa langit dan bumi serta alam semesta ini adalah milik Allah Yang Maha Pencipta. Allah SWT menjaga dan mengatur semua milik Nya itu.

Bagaimana cara Dia mengatur dan menjaga sangat sedikit pengetahuan manusia tentang hal itu. Demikian pula bagaimana setan mengintip pembicaraan para malaikat, bagaimana bentuk semburan api itu memburu setan. Hanya Allah lah Yang Mengetahui.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Akan tetapi) tetapi (setan yang mencuri-curi berita yang dapat didengar) yang menyadapnya (maka ia pasti dikejar oleh semburan api yang terang) yakni bintang yang menyala terang dan dapat membakar atau menembus atau membuatnya cacat.
««•»»
except the one who listens by stealth — he is pursued by a clear flame, a shining meteor that burns him, or pierces him or drives him insane.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 17][AYAT 19]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
 http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
al-quran.info/#15:18

[015] Al Hijr Ayat 017

««•»»
Surah Al Hijr 17

وَحَفِظناها مِن كُلِّ شَيطانٍ رَجيمٍ
««•»»
wahafizhnaahaa min kulli syaythaanin rajiimin
««•»»
Dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk,
««•»»
and We have guarded them from every outcast Satan,
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menjaga langit dan perhiasannya itu dari setan yang terkutuk.

Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman:
وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ
dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka.
(QS Ash Shaaffaat [37]:7)

Dalam pada itu ada setan yang tidak mengindahkan larangan-larangan Allah, ia mencari berita yang mungkin didengarnya dari para malaikat, maka setan-setan yang demikian itu diburu oleh semburan api yang membakar, sehingga ia lari dan tidak sempat mendengar pembicaraan para malaikat itu.

Hal ini dijelaskan oleh firman Allah SWT:
لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ
setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru.
(QS Ash Shaaffaat [37]:8)

Dan firman Allah lagi:
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا , وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
"dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)"
(QS Al Jin []:8-9)

Seperti yang tersebut di atas bahwa ada beberapa ayat yang menerangkan tentang usaha-usaha setan untuk mendengarkan pembicaraan para malaikat di langit tetapi sebelum sempat ia mendengarkannya, maka ia dikejar dan dibakar oleh semburan api yang panas.

Hal ini termasuk perkara yang gaib, karena sukar diketahui dan tidak dapat dilihat oleh mata manusia dan tidak dapat pula diketahui hakikatnya, serta ada pula bukti-bukti yang dapat dijadikan dasar untuk menetapkan maksud ayat yang sebenarnya.

Karena yang menerangkan hal ini adalah Alquran dan pikiran manusia belum sampai kepadanya, maka bagi kaum Muslimin wajib mengimaninya, dan percaya bahwa langit dan bumi serta alam semesta ini adalah milik Allah Yang Maha Pencipta. Allah SWT menjaga dan mengatur semua milik Nya itu.

Bagaimana cara Dia mengatur dan menjaga sangat sedikit pengetahuan manusia tentang hal itu. Demikian pula bagaimana setan mengintip pembicaraan para malaikat, bagaimana bentuk semburan api itu memburu setan. Hanya Allah lah Yang Mengetahui.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami menjaganya) dengan meteor-meteor (dari tiap-tiap setan yang terkutuk) yang terlaknat.
««•»»
and We have guarded them, with meteors, from every outcast devil;
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 16][AYAT 18]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
 http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
al-quran.info/#15:17