Rabu, 18 Februari 2015

[015] Al Hijr Ayat 008

««•»»
Surah Al Hijr 8

مَا نُنَزِّلُ الْمَلَائِكَةَ إِلَّا بِالْحَقِّ وَمَا كَانُوا إِذًا مُنْظَرِينَ
««•»»
maa nunazzilu almalaa-ikata illaa bialhaqqi wamaa kaanuu idzan munzhariina
««•»»
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh.
««•»»
We do not send down the angels except with due reason, and then they will not be granted any respite.
««•»»

Allah menjawab olok-olok orang musyrik Mekah itu dengan ayat ini, bahwa Allah tidak akan menurunkan malaikat, jika tidak ada hikmahnya dan faedahnya. Dalam pada itu seandainya Allah SWT menurunkan para malaikat dari langit dan mengangkatnya sebagai Rasul yang menyampaikan agamanya, maka hal itu tidak ada manfaatnya, tidak akan dapat meyakinkan dan meluruskan akidah orang musyrik itu. Sebagaimana diketahui bahwa malaikat itu adalah makhluk yang gaib dan halus sehingga mata manusia tidak akan sanggup melihatnya.

Seandainya Allah SWT menghendaki dan dijadikan Nya malaikat itu berbentuk manusia, sehingga mata manusia dapat melihatnya, kemudian Allah mengutusnya sebagai Nabi dan Rasul kepada mereka, malaikat itu makan dan minum seperti mereka, berjalan dan bergaul bersama mereka, maka akan timbul pula dalam pikiran mereka bahwa malaikat yang diberi tugas seorang Rasul itu seakan-akan manusia seperti mereka, bukan malaikat. Pada saat itu timbullah keraguan dalam diri mereka.

Hal ini diterangkan dalam firman Allah SWT:
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ
Dan kalau Kami jadikan Rasul itu (dari) malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki dan (jika Kami jadikan dia berupa laki-laki), Kami pun akan jadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu.
(QS Al An'am [6]:9)

Dari sikap dan cara mereka seperti yang dikemukakan dalam firman Allah di atas, terbuktilah bahwa sebenarnya hati mereka telah tertutup menerima kebenaran, bukti apapun yang dikemukakan kepada mereka, merekapun tidak akan beriman.
Allah SWT berfirman:
وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ
Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu kehadapan mreka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah mengendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
(QS Al An'am [6]:111)

Karena sikap mereka yang demikian itu, maka Allah memberikan peringatan keras kepada mereka, bahwa penurunan para malaikat itu merupakan tanda bahwa mereka akan ditimpa malapetaka yang besar, mereka akan dihancur leburkan dan riwayat mereka akan berakhir. Ketentuan ini sesuai dengan Sunnatullah, yang telah berlaku bagi umat-umat yang terdahulu yang telah memperolok-olok Rasul-rasul Allah yang telah diutus kepada mereka. Sebelum azab ditimpakan maka diutuslah kepada mereka malaikat, seperti yang pernah terjadi pada kaum Lut,

Sebagaimana firman Allah SWT:
قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ
Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Lut, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga, dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh, bukankah subuh itu sudah dekat?
(QS Huud [11]:81)

Mujahid dalam penafsiran ayat ini berkata: Bahwa Tuhan menurunkan malaikat hanyalah sebagai Rasul Allah atau sebagai tanda dan pembawa azab Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Allah berfirman (Kami tidak menurunkan) dan menurut suatu qiraat dibaca tanazzalu dengan membuang salah satu huruf ta-nya (malaikat melainkan dengan benar) untuk membawa azab (dan tiadalah mereka ketika itu) sewaktu malaikat turun dengan membawa azab (diberi tangguh) ditangguhkan azabnya.
««•»»
God, exalted be He, says: The angels do not descend (tanazzalu: one of the two tā’ letters [of tatanazzalu] has been omitted) save with the truth, with the chastisement; and then, that is, upon the descent of the angels with the chastisement, they [the disbelievers] would not be reprieved, [would not] be granted respite.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 7][AYAT 9]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
al-quran.info/#15:8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar