««•»»Surah Al Hijr 27
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ
««•»»
waaljaanna khalaqnaahu min qablu min naari alssamuumi
««•»»
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
««•»»
and We created the jinn earlier out of a piercing fire.
««•»»
Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah menciptakan jin dari api yang sangat panas sebelum menciptakan Adam. Tentang hakikat api ini, hanyalah Allah yang mengetahui. Sesuai dengan hadis di atas bahwa tabiat manusia itu berbeda-beda menurut keadaan tanah yang membentuk dirinya, maka hal ini dapat dijadikan dalil bahwa tabiat jin itu sesuai dengan tabiat asal kejadiannya.
Sebagaimana api bersifat panas, maka tabiat jinpun demikian pula. Api dengan tiba-tiba menggejolak menjadi besar, kemudian tiba-tiba menjadi susut dan kecil. Demikian pula jin, suka tergesa-gesa, cepat menjadi marah suka mempermainkan dan menyakiti manusia, kadang-kadang tunduk dan patuh kepada Allah, tetapi serta merta membangkang dan mendurhakai Allah. Manusia bersifat sesuai dengan sifat asal kejadiannya, seperti bersifat sabar, suka menumbuhkan, mengembangkan, memelihara dan mencari sesuatu yang baik, suka mengindahkan perintah, mempunyai sifat-sifat suka tunduk dan patuh walaupun kadang-kadang ia durhaka kepada Tuhan karena ia tunduk dan dipengaruhi hawa nafsunya.
Dalam hadis disebutkan asal kejadian malaikat, jin dan manusia, Rasulullah saw bersabda: Allah SWT telah berfirman:
خلقت الملائكة من نور وخلقت الجآن من مارج من النار وخلق آدم مما وصف لكم
"Aku telah menciptakan malaikat dari cahaya, dan Aku telah menciptakan jin dari nyala api dan telah diciptakan Adam sebagaimana yang telah diterangkan kepadamu".
(H.R Ahmad dan Muslim dari 'Aisyah)
Jin termasuk makhluk Allah. Sebagaimana makhluk yang lain, maka jin itu ada yang taat kepada Allah dan ada pula yang durhaka, sebagaimana firman Allah SWT:
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
(QS. Al Jin [72]:11).
Jin itu diberi beban dan tanggung jawab oleh Allah, sebagaimana manusia diberi beban tanggung jawab; ia berkembang dan berketurunan. Hanya saja manusia tidak dapat melihatnya, sedang ia dapat melihat manusia. Allah SWT berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا
"Ha, Anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka".
(QS. Al A'raaf [7]:27).
Karena itu jin ada yang tunduk patuh kepada Allah, dan ada pula yang durhaka sebagaimana iblis dan setan. Allah SWT berfirman:
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus.
(QS. Al Jinn [72]:14).
Ayat ini menyatakan kebaikan unsur-unsur kejadian anak cucu Jin, sehingga ia dapat diberi tugas menjadi khalifah di muka bumi.
Menurut Ibnu 'Abbas yang dimaksud dengan "Jan" (Jin) dalam ayat ini ialah bapak dari segala jin, sebagaimana Adam adalah bapak dari segala manusia. Sedang Iblis adalah bapak dari segala setan. Jin-jin itu juga makan, minum, hidup dan mati seperti manusia. Sedangkan setan semuanya kafir dan tidak akan mati, sebelum Iblis yang menggoda Adam itu mati.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan jin) maksudnya biangnya jin, yaitu iblis (Kami telah menciptakan sebelumnya) sebelum Nabi Adam diciptakan (dari api yang sangat panas) yaitu api yang sama sekali tidak berasap dan dapat menembus pori-pori.
««•»»
And the jānn, the father of the jinn, namely, Iblīs, We created beforehand — that is, before the creation of Adam — out of the permeative fire, a smokeless fire that can escape through openings.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 26]•[AYAT 28]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
27of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=27&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:27
•[AYAT 26]•[AYAT 28]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
27of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=27&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:27

Tidak ada komentar:
Posting Komentar