Kamis, 30 Juli 2015

[015] Al Hijr Ayat 034

««•»»
[015] Al Hijr Ayat 034
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 33][AYAT 35]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
34of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=34&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:34

[015] Al Hijr Ayat 033

««•»» 
Surah Al Hijr 33

قالَ لَم أَكُن لِأَسجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقتَهُ مِن صَلصالٍ مِن حَمَإٍ مَسنونٍ
««•»»
qaala lam akun li-asjuda libasyarin khalaqtahu min shalshaalin min hama-in masnuunin
««•»»
Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"
««•»»
Said he, ‘I will not prostrate before a human whom You have created out of a dry clay [drawn] from an aging mud.’
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada umatnya, tatkala Allah mengatakan kepada malaikat-malaikat maksud-Nya untuk menciptakan Adam, bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam, bahwa jika Dia telah menyempurnakan bentuknya dengan sebaik-baiknya, akan ditiupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya serta akan memerintahkan malaikat dan iblis sujud kepadanya sebagai penghormatan kepadanya.

Perintah Allah ini dilaksanakan oleh para malaikat dengan patuh dan khidmat, kecuali Iblis. Ia enggan bersujud kepada Adam, karena ia merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada Adam, karena ia adalah makhluk rohani, sedang Adam adalah makhluk jasmani, ia diciptakan dari api, sedang Adam diciptakan dari tanah yang hina.

Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa penciptaan Adam dan peristiwa pengingkaran Iblis terhadap perintah Allah serta ketaatan dan keikhlasan malaikat melaksanakan perintah itu menggambarkan watak dari ketiga macam makhluk Allah itu. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah, tidak pernah mengingkari sedikitpun, karena itu malaikat dijadikan Allah sebagai pengawal dan pengatur bumi dengan izin-Nya, dan ia diperintah tunduk kepada Adam beserta keturunannya. Sedang setan dijadikan sebagai makhluk yang suka membangkang, ingin mereka sendiri bahagia, sedang makhluk lain biarlah sengsara, mereka selalu menjadi musuh bagi manusia.

Adapun manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Penggabungan kedua macam unsur ini menyebabkan manusia mempunyai persiapan untuk mengambil manfaat dari bumi seluruhnya dengan pengetahuan yang dianugerahkan Allah kepadanya, terbukalah kemungkinan-kemungkinan yang banyak baginya untuk berbuat dan bekerja, memenuhi dan melengkapi keperluan yang diperlukannya, dengan menggali dan mengambilnya dari perbendaharaan Allah SWT.

Dengan persiapan dan ilmu pengetahuan ia dapat memanfaatkan air, udara, barang tambang, tumbuh-tumbuhan, binatang ternak, garis edar planet-planet, kekuatan listrik, kekuatan atom dan sebagainya. Dengan demikian nampak kelebihan manusia dari malaikat dan setan sebagaimana yang terpaham dari jawaban Allah kepada para malaikat, waktu Adam as akan diciptakan Allah.

Allah SWT berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu beriman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(QS. Al Baqarah [2]:30).

Karena itu pulalah di antara manusia ada yang dijadikan Allah sebagai Nabi dan ada pula yang dijadikan Rasul.

Di atas telah diterangkan kemungkinan Iblis tidak mau mengikuti perintah Allah agar sujud kepada Adam. Dan diterangkan pula alasan-alasan yang dikemukakan iblis sehubungan dengan pengingkarannya itu.

Sikap Iblis yang demikian itu menunjukkan kebodohan dan kefasikannya, karena:

  1. Ia menentang perintah Tuhannya, sebagaimana yang terpaham dari jawabannya itu.
  2. Ia mengemukakan alasan-alasan yang menyebabkan Ia menentang Tuhan itu, alasan-alasannya itu menunjukkan kebodohannya sendiri.
  3. Ia tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia mengatakan bahwa ia lebih baik dari Adam. Tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia merasa lebih tinggi tingkatnya dari hamba Allah bahkan merasa seakan lebih tinggi dari Allah sendiri.
  4. Alasan yang dikemukakan bahwa ia lebih baik dari Adam adalah merupakan pendapatnya sendiri tanpa alasan yang dapat diterima oleh akal.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Berkata iblis, "Aku sekali-kali tidak akan sujud) tidak layak bagiku untuk sujud (kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.")
««•»»
Said he, ‘I was not about to prostrate myself, I should not prostrate myself, before a mortal whom You have created out of a dry clay [drawn] from malleable mud’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»

 [AYAT 32][AYAT 34]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
33of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=33&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:33

[015] Al Hijr Ayat 032

««•»» 
Surah Al Hijr 32

قالَ يا إِبليسُ ما لَكَ أَلّا تَكونَ مَعَ السّاجِدينَ
««•»»
qaala yaa ibliisu maa laka allaa takuuna ma'a alssaajidiina
««•»»
Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"
««•»»
He said, ‘O Iblis! What kept you from being among those who have prostrated?’
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada umatnya, tatkala Allah mengatakan kepada malaikat-malaikat maksud-Nya untuk menciptakan Adam, bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam, bahwa jika Dia telah menyempurnakan bentuknya dengan sebaik-baiknya, akan ditiupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya serta akan memerintahkan malaikat dan iblis sujud kepadanya sebagai penghormatan kepadanya.

Perintah Allah ini dilaksanakan oleh para malaikat dengan patuh dan khidmat, kecuali Iblis. Ia enggan bersujud kepada Adam, karena ia merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada Adam, karena ia adalah makhluk rohani, sedang Adam adalah makhluk jasmani, ia diciptakan dari api, sedang Adam diciptakan dari tanah yang hina.

Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa penciptaan Adam dan peristiwa pengingkaran Iblis terhadap perintah Allah serta ketaatan dan keikhlasan malaikat melaksanakan perintah itu menggambarkan watak dari ketiga macam makhluk Allah itu. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah, tidak pernah mengingkari sedikitpun, karena itu malaikat dijadikan Allah sebagai pengawal dan pengatur bumi dengan izin-Nya, dan ia diperintah tunduk kepada Adam beserta keturunannya. Sedang setan dijadikan sebagai makhluk yang suka membangkang, ingin mereka sendiri bahagia, sedang makhluk lain biarlah sengsara, mereka selalu menjadi musuh bagi manusia.

Adapun manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Penggabungan kedua macam unsur ini menyebabkan manusia mempunyai persiapan untuk mengambil manfaat dari bumi seluruhnya dengan pengetahuan yang dianugerahkan Allah kepadanya, terbukalah kemungkinan-kemungkinan yang banyak baginya untuk berbuat dan bekerja, memenuhi dan melengkapi keperluan yang diperlukannya, dengan menggali dan mengambilnya dari perbendaharaan Allah SWT.

Dengan persiapan dan ilmu pengetahuan ia dapat memanfaatkan air, udara, barang tambang, tumbuh-tumbuhan, binatang ternak, garis edar planet-planet, kekuatan listrik, kekuatan atom dan sebagainya. Dengan demikian nampak kelebihan manusia dari malaikat dan setan sebagaimana yang terpaham dari jawaban Allah kepada para malaikat, waktu Adam as akan diciptakan Allah.

Allah SWT berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu beriman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(QS. Al Baqarah [2]:30).

Karena itu pulalah di antara manusia ada yang dijadikan Allah sebagai Nabi dan ada pula yang dijadikan Rasul.

Di atas telah diterangkan kemungkinan Iblis tidak mau mengikuti perintah Allah agar sujud kepada Adam. Dan diterangkan pula alasan-alasan yang dikemukakan iblis sehubungan dengan pengingkarannya itu.

Sikap Iblis yang demikian itu menunjukkan kebodohan dan kefasikannya, karena:

  1. Ia menentang perintah Tuhannya, sebagaimana yang terpaham dari jawabannya itu.
  2. Ia mengemukakan alasan-alasan yang menyebabkan Ia menentang Tuhan itu, alasan-alasannya itu menunjukkan kebodohannya sendiri.
  3. Ia tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia mengatakan bahwa ia lebih baik dari Adam. Tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia merasa lebih tinggi tingkatnya dari hamba Allah bahkan merasa seakan lebih tinggi dari Allah sendiri.
  4. Alasan yang dikemukakan bahwa ia lebih baik dari Adam adalah merupakan pendapatnya sendiri tanpa alasan yang dapat diterima oleh akal.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Allah berfirman) Maha Tinggi Allah ("Hai iblis! Apa sebabnya kamu) apa yang menyebabkan kamu enggan (tidak mau) huruf laa adalah zaidah (ikut sujud bersama-sama mereka yang sujud itu?")
««•»»
He, [God] exalted be He: ‘O Iblīs what is wrong with you, what prevents you, that you are not among those prostrating?’
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»
[AYAT 31][AYAT 33]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
32of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=32&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:32

[015] Al Hijr Ayat 031

««•»» 
Surah Al Hijr 31

إِلّا إِبليسَ أَبىٰ أَن يَكونَ مَعَ السّاجِدينَ
««•»»
illaa ibliisa abaa an yakuuna ma'a alssaajidiina
««•»»
Kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.
««•»»
but not Iblis: he refused to be among those who prostrated.
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada umatnya, tatkala Allah mengatakan kepada malaikat-malaikat maksud-Nya untuk menciptakan Adam, bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam, bahwa jika Dia telah menyempurnakan bentuknya dengan sebaik-baiknya, akan ditiupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya serta akan memerintahkan malaikat dan iblis sujud kepadanya sebagai penghormatan kepadanya.

Perintah Allah ini dilaksanakan oleh para malaikat dengan patuh dan khidmat, kecuali Iblis. Ia enggan bersujud kepada Adam, karena ia merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada Adam, karena ia adalah makhluk rohani, sedang Adam adalah makhluk jasmani, ia diciptakan dari api, sedang Adam diciptakan dari tanah yang hina.

Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa penciptaan Adam dan peristiwa pengingkaran Iblis terhadap perintah Allah serta ketaatan dan keikhlasan malaikat melaksanakan perintah itu menggambarkan watak dari ketiga macam makhluk Allah itu. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah, tidak pernah mengingkari sedikitpun, karena itu malaikat dijadikan Allah sebagai pengawal dan pengatur bumi dengan izin-Nya, dan ia diperintah tunduk kepada Adam beserta keturunannya. Sedang setan dijadikan sebagai makhluk yang suka membangkang, ingin mereka sendiri bahagia, sedang makhluk lain biarlah sengsara, mereka selalu menjadi musuh bagi manusia.

Adapun manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Penggabungan kedua macam unsur ini menyebabkan manusia mempunyai persiapan untuk mengambil manfaat dari bumi seluruhnya dengan pengetahuan yang dianugerahkan Allah kepadanya, terbukalah kemungkinan-kemungkinan yang banyak baginya untuk berbuat dan bekerja, memenuhi dan melengkapi keperluan yang diperlukannya, dengan menggali dan mengambilnya dari perbendaharaan Allah SWT.

Dengan persiapan dan ilmu pengetahuan ia dapat memanfaatkan air, udara, barang tambang, tumbuh-tumbuhan, binatang ternak, garis edar planet-planet, kekuatan listrik, kekuatan atom dan sebagainya. Dengan demikian nampak kelebihan manusia dari malaikat dan setan sebagaimana yang terpaham dari jawaban Allah kepada para malaikat, waktu Adam as akan diciptakan Allah.

Allah SWT berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu beriman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(QS. Al Baqarah [2]:30).

Karena itu pulalah di antara manusia ada yang dijadikan Allah sebagai Nabi dan ada pula yang dijadikan Rasul.

Di atas telah diterangkan kemungkinan Iblis tidak mau mengikuti perintah Allah agar sujud kepada Adam. Dan diterangkan pula alasan-alasan yang dikemukakan iblis sehubungan dengan pengingkarannya itu.

Sikap Iblis yang demikian itu menunjukkan kebodohan dan kefasikannya, karena:

  1. Ia menentang perintah Tuhannya, sebagaimana yang terpaham dari jawabannya itu.
  2. Ia mengemukakan alasan-alasan yang menyebabkan Ia menentang Tuhan itu, alasan-alasannya itu menunjukkan kebodohannya sendiri.
  3. Ia tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia mengatakan bahwa ia lebih baik dari Adam. Tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia merasa lebih tinggi tingkatnya dari hamba Allah bahkan merasa seakan lebih tinggi dari Allah sendiri.
  4. Alasan yang dikemukakan bahwa ia lebih baik dari Adam adalah merupakan pendapatnya sendiri tanpa alasan yang dapat diterima oleh akal.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kecuali iblis) dia adalah biangnya jin yang dahulu hidup di antara para malaikat (ia enggan) menolak untuk (ikut bersama-sama malaikat yang sujud itu.")
««•»»
except Iblīs, the father of the jinn — he was [standing] among the angels: he refused to be among those prostrating.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»

 [AYAT 30][AYAT 32]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
31of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=31&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:31

[015] Al Hijr Ayat 030

««•»» 
Surah Al Hijr 30

فَسَجَدَ المَلائِكَةُ كُلُّهُم أَجمَعونَ
««•»»
fasajada almalaa-ikatu kulluhum ajma'uuna
««•»»
Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,

««•»»
Thereat the angels prostrated, all of them together,
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada umatnya, tatkala Allah mengatakan kepada malaikat-malaikat maksud-Nya untuk menciptakan Adam, bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam, bahwa jika Dia telah menyempurnakan bentuknya dengan sebaik-baiknya, akan ditiupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya serta akan memerintahkan malaikat dan iblis sujud kepadanya sebagai penghormatan kepadanya.

Perintah Allah ini dilaksanakan oleh para malaikat dengan patuh dan khidmat, kecuali Iblis. Ia enggan bersujud kepada Adam, karena ia merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada Adam, karena ia adalah makhluk rohani, sedang Adam adalah makhluk jasmani, ia diciptakan dari api, sedang Adam diciptakan dari tanah yang hina.

Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa penciptaan Adam dan peristiwa pengingkaran Iblis terhadap perintah Allah serta ketaatan dan keikhlasan malaikat melaksanakan perintah itu menggambarkan watak dari ketiga macam makhluk Allah itu. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah, tidak pernah mengingkari sedikitpun, karena itu malaikat dijadikan Allah sebagai pengawal dan pengatur bumi dengan izin-Nya, dan ia diperintah tunduk kepada Adam beserta keturunannya. Sedang setan dijadikan sebagai makhluk yang suka membangkang, ingin mereka sendiri bahagia, sedang makhluk lain biarlah sengsara, mereka selalu menjadi musuh bagi manusia.

Adapun manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Penggabungan kedua macam unsur ini menyebabkan manusia mempunyai persiapan untuk mengambil manfaat dari bumi seluruhnya dengan pengetahuan yang dianugerahkan Allah kepadanya, terbukalah kemungkinan-kemungkinan yang banyak baginya untuk berbuat dan bekerja, memenuhi dan melengkapi keperluan yang diperlukannya, dengan menggali dan mengambilnya dari perbendaharaan Allah SWT.

Dengan persiapan dan ilmu pengetahuan ia dapat memanfaatkan air, udara, barang tambang, tumbuh-tumbuhan, binatang ternak, garis edar planet-planet, kekuatan listrik, kekuatan atom dan sebagainya. Dengan demikian nampak kelebihan manusia dari malaikat dan setan sebagaimana yang terpaham dari jawaban Allah kepada para malaikat, waktu Adam as akan diciptakan Allah.

Allah SWT berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu beriman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(QS. Al Baqarah [2]:30).

Karena itu pulalah di antara manusia ada yang dijadikan Allah sebagai Nabi dan ada pula yang dijadikan Rasul.

Di atas telah diterangkan kemungkinan Iblis tidak mau mengikuti perintah Allah agar sujud kepada Adam. Dan diterangkan pula alasan-alasan yang dikemukakan iblis sehubungan dengan pengingkarannya itu.

Sikap Iblis yang demikian itu menunjukkan kebodohan dan kefasikannya, karena:

  1. Ia menentang perintah Tuhannya, sebagaimana yang terpaham dari jawabannya itu.
  2. Ia mengemukakan alasan-alasan yang menyebabkan Ia menentang Tuhan itu, alasan-alasannya itu menunjukkan kebodohannya sendiri.
  3. Ia tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia mengatakan bahwa ia lebih baik dari Adam. Tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia merasa lebih tinggi tingkatnya dari hamba Allah bahkan merasa seakan lebih tinggi dari Allah sendiri.
  4. Alasan yang dikemukakan bahwa ia lebih baik dari Adam adalah merupakan pendapatnya sendiri tanpa alasan yang dapat diterima oleh akal.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama) di dalam ayat ini terdapat dua taukid, yaitu lafal kulluhum dan lafal ajma`uuna.
««•»»
And so the angels prostrated, all of them together (kulluhum ajma‘ūn contains two elements of emphasis),
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»

 [AYAT 29][AYAT 31]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
30of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=30&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:30

[015] Al Hijr Ayat 029

««•»»
Surah Al Hijr 29

فَإِذا سَوَّيتُهُ وَنَفَختُ فيهِ مِن روحي فَقَعوا لَهُ ساجِدينَ
««•»»
fa-idzaa sawwaytuhu wanafakhtu fiihi min ruuhii faqa'uu lahu saajidiina

««•»»
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud
{796}.

{796} Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.
««•»»
Thereat the angels prostrated, all of them together,
««•»»



Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada umatnya, tatkala Allah mengatakan kepada malaikat-malaikat maksud-Nya untuk menciptakan Adam, bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam, bahwa jika Dia telah menyempurnakan bentuknya dengan sebaik-baiknya, akan ditiupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya serta akan memerintahkan malaikat dan iblis sujud kepadanya sebagai penghormatan kepadanya.

Perintah Allah ini dilaksanakan oleh para malaikat dengan patuh dan khidmat, kecuali Iblis. Ia enggan bersujud kepada Adam, karena ia merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada Adam, karena ia adalah makhluk rohani, sedang Adam adalah makhluk jasmani, ia diciptakan dari api, sedang Adam diciptakan dari tanah yang hina.

Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa penciptaan Adam dan peristiwa pengingkaran Iblis terhadap perintah Allah serta ketaatan dan keikhlasan malaikat melaksanakan perintah itu menggambarkan watak dari ketiga macam makhluk Allah itu. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah, tidak pernah mengingkari sedikitpun, karena itu malaikat dijadikan Allah sebagai pengawal dan pengatur bumi dengan izin-Nya, dan ia diperintah tunduk kepada Adam beserta keturunannya. Sedang setan dijadikan sebagai makhluk yang suka membangkang, ingin mereka sendiri bahagia, sedang makhluk lain biarlah sengsara, mereka selalu menjadi musuh bagi manusia.

Adapun manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Penggabungan kedua macam unsur ini menyebabkan manusia mempunyai persiapan untuk mengambil manfaat dari bumi seluruhnya dengan pengetahuan yang dianugerahkan Allah kepadanya, terbukalah kemungkinan-kemungkinan yang banyak baginya untuk berbuat dan bekerja, memenuhi dan melengkapi keperluan yang diperlukannya, dengan menggali dan mengambilnya dari perbendaharaan Allah SWT.

Dengan persiapan dan ilmu pengetahuan ia dapat memanfaatkan air, udara, barang tambang, tumbuh-tumbuhan, binatang ternak, garis edar planet-planet, kekuatan listrik, kekuatan atom dan sebagainya. Dengan demikian nampak kelebihan manusia dari malaikat dan setan sebagaimana yang terpaham dari jawaban Allah kepada para malaikat, waktu Adam as akan diciptakan Allah.

Allah SWT berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu beriman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(QS. Al Baqarah [2]:30).

Karena itu pulalah di antara manusia ada yang dijadikan Allah sebagai Nabi dan ada pula yang dijadikan Rasul.

Di atas telah diterangkan kemungkinan Iblis tidak mau mengikuti perintah Allah agar sujud kepada Adam. Dan diterangkan pula alasan-alasan yang dikemukakan iblis sehubungan dengan pengingkarannya itu.

Sikap Iblis yang demikian itu menunjukkan kebodohan dan kefasikannya, karena:

  1. Ia menentang perintah Tuhannya, sebagaimana yang terpaham dari jawabannya itu.
  2. Ia mengemukakan alasan-alasan yang menyebabkan Ia menentang Tuhan itu, alasan-alasannya itu menunjukkan kebodohannya sendiri.
  3. Ia tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia mengatakan bahwa ia lebih baik dari Adam. Tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia merasa lebih tinggi tingkatnya dari hamba Allah bahkan merasa seakan lebih tinggi dari Allah sendiri.
  4. Alasan yang dikemukakan bahwa ia lebih baik dari Adam adalah merupakan pendapatnya sendiri tanpa alasan yang dapat diterima oleh akal.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya) telah merampungkan bentuknya (dan Aku telah meniupkan) maksudnya telah mengalirkan (ke dalam tubuhnya roh ciptaan-Ku) sehingga ia menjadi hidup; diidhafatkannya lafal ruuh kepada-Nya sebagai penghormatan kepada Adam (maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud) yaitu sujud penghormatan dengan cara membungkuk.
««•»»
So, when I have proportioned him, completed him, and breathed, caused to flow, of My Spirit in him, so that he becomes a living thing — the annexation of ‘the Spirit’ to him is a conferring of honour upon Adam — fall down in prostration before him!’, a prostration [meant as an act] of salutation by bowing.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»

 [AYAT 28][AYAT 30]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
29of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=29&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:29

[015] Al Hijr Ayat 028

««•»»
Surah Al Hijr 28

وَإِذ قالَ رَبُّكَ لِلمَلائِكَةِ إِنّي خالِقٌ بَشَرًا مِن صَلصالٍ مِن حَمَإٍ مَسنونٍ
««•»»
wa-idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati innii khaaliqun basyaran min shalshaalin min hama-in masnuunin
««•»»
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
««•»»
When your Lord said to the angels, ‘Indeed I am going to create a human out of a dry clay [drawn] from an aging mud.
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada umatnya, tatkala Allah mengatakan kepada malaikat-malaikat maksud-Nya untuk menciptakan Adam, bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam, bahwa jika Dia telah menyempurnakan bentuknya dengan sebaik-baiknya, akan ditiupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya serta akan memerintahkan malaikat dan iblis sujud kepadanya sebagai penghormatan kepadanya.

Perintah Allah ini dilaksanakan oleh para malaikat dengan patuh dan khidmat, kecuali Iblis. Ia enggan bersujud kepada Adam, karena ia merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada Adam, karena ia adalah makhluk rohani, sedang Adam adalah makhluk jasmani, ia diciptakan dari api, sedang Adam diciptakan dari tanah yang hina.

Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa penciptaan Adam dan peristiwa pengingkaran Iblis terhadap perintah Allah serta ketaatan dan keikhlasan malaikat melaksanakan perintah itu menggambarkan watak dari ketiga macam makhluk Allah itu. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah, tidak pernah mengingkari sedikitpun, karena itu malaikat dijadikan Allah sebagai pengawal dan pengatur bumi dengan izin-Nya, dan ia diperintah tunduk kepada Adam beserta keturunannya. Sedang setan dijadikan sebagai makhluk yang suka membangkang, ingin mereka sendiri bahagia, sedang makhluk lain biarlah sengsara, mereka selalu menjadi musuh bagi manusia.

Adapun manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Penggabungan kedua macam unsur ini menyebabkan manusia mempunyai persiapan untuk mengambil manfaat dari bumi seluruhnya dengan pengetahuan yang dianugerahkan Allah kepadanya, terbukalah kemungkinan-kemungkinan yang banyak baginya untuk berbuat dan bekerja, memenuhi dan melengkapi keperluan yang diperlukannya, dengan menggali dan mengambilnya dari perbendaharaan Allah SWT.

Dengan persiapan dan ilmu pengetahuan ia dapat memanfaatkan air, udara, barang tambang, tumbuh-tumbuhan, binatang ternak, garis edar planet-planet, kekuatan listrik, kekuatan atom dan sebagainya. Dengan demikian nampak kelebihan manusia dari malaikat dan setan sebagaimana yang terpaham dari jawaban Allah kepada para malaikat, waktu Adam as akan diciptakan Allah.

Allah SWT berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu beriman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(QS. Al Baqarah [2]:30).

Karena itu pulalah di antara manusia ada yang dijadikan Allah sebagai Nabi dan ada pula yang dijadikan Rasul.

Di atas telah diterangkan kemungkinan Iblis tidak mau mengikuti perintah Allah agar sujud kepada Adam. Dan diterangkan pula alasan-alasan yang dikemukakan iblis sehubungan dengan pengingkarannya itu.

Sikap Iblis yang demikian itu menunjukkan kebodohan dan kefasikannya, karena:
  1. Ia menentang perintah Tuhannya, sebagaimana yang terpaham dari jawabannya itu.
  2. Ia mengemukakan alasan-alasan yang menyebabkan Ia menentang Tuhan itu, alasan-alasannya itu menunjukkan kebodohannya sendiri.
  3. Ia tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia mengatakan bahwa ia lebih baik dari Adam. Tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia merasa lebih tinggi tingkatnya dari hamba Allah bahkan merasa seakan lebih tinggi dari Allah sendiri.
  4. Alasan yang dikemukakan bahwa ia lebih baik dari Adam adalah merupakan pendapatnya sendiri tanpa alasan yang dapat diterima oleh akal.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan) ingatlah (ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dan lumpur hitam yang diberi bentuk).
««•»»
And, mention, when your Lord said to the angels, ‘Indeed I am going to create a mortal out of a dry clay [drawn] from a malleable mud.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

 [AYAT 27][AYAT 29]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
28of99
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=28&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#15:28